DEWAN AMBALAN PENEGAK GUGUS DEPAN 27-159 27-160 SMA PGRI LAWANG PERIODE 2019-2020






Organisasi Dewan Ambalan Penegak atau sering disebut dengan DAP merupakan organisasi pramuka di SMA PGRI LAWANG dengan nama Ambalana Gadjahmada. Nama Gadjahmada diambil dari nama patih pada masa Kerajaan Majapahit. Patih Gadjahmada itu sendiri mempunyai cita-cita untuk menyatukan Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit lewat Sumpah Palapa. Dalam artian, Ambalan Gadjahmada juga mempunyai cita-cita yang sama dengan motto “Kami Tidak Akan Menyerah Sampai Nusantara Bersatu” yang bermakna bahwa DAP Ambalan Gadjahmada berharap bisa membuat pramuka di SMA PGRI LAWANG menjadi pramuka yang berkualitas dan berkarakter.
Selain itu, DAP juga mempunyai Dewan Kerja Ambalan yang bertugas melaksanakan kegiatan ke-Pramukaan di lingkungan gugus depan dalam bentuk struktur organisasi dan berfungsi sebagai kepanitiaan dalam suatu kegiatan ke—Pramukaan.



Untuk mensukseskan sebuah organisasi, maka sangat diperlukan sebuah kegiatan atau biasa disebut program tahunan. Maka dari itu, DAP Ambalan Gadjahmada mempunyai program tahunan antara lain:

 1. CARAKA
Di SMP kita mengenalnya PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu). Namun saat beranjak SMA istilah tersebut di rubah menjadi CARAKA. Caraka ini merupakan kegiatan pertama siswa siswi baru agar secara resmi menjadi penegak Ambalan Gadjahmada di SMA PGRI LAWANG.





2. BADGE SANGGA

Badge sangga bisa diartikan sebagai karakter yang mewakili anggota pramuka. Untuk badge sangga itu sendiri dibagi menjadi 5 yaitu, perintis, penegas, pendobrak, pelaksana, pencoba. Untuk menempuh badge ini bisa berupa perkemahan atah penempuhan.


  1. Perintis tugasnya yaitu mengeluarkan ide-ide atau mengandung pengertian perintisan/ pelopor dalam kebaikan.Perintis mengandung kiasan keperintisan, orang yang memulai mengerjakan sesuatu, pelopor, atau menjadi pembuka.
  2. Penegas tugasnya yaitu menegaskan ide-ide dari Sangga Perintis atau mengandung pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.Penegas mengandung kiasan kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana.
  3. Pendobrak tugasnya yaitu memecahkan masalah yang muncul atau mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan kebenaran melawan kemungkaran.
  4. Pelaksana tugasnya yaitu melaksanakan ide-ide yang telah disepakati oleh seluruh sangga atau mengandung pengertian keberanian melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.Pelaksana mengandung kiasan keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.
  5. Pencoba tugasnya yaitu merealisasikan atau mencoba ide-ide dari Sangga Perintis atau mengandung pengertian keberaian mencoba segala sesuatu yang positif.Pencoba mengandung kiasan keberanian dalam mencoba segala sesuatu yang positif.






Artikel halaman dua
Halaman selanjutnya..
1 2 3

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Direktori Guru

Gambar
Kepala SMA PGRI LAWANG DJOKO SASONGKO, S.Pd. NPA-PGRI :  13202600415 Data Staf SMA PGRI LAWANG Staf SMAPRILA No. Nama Guru Jabatan Alamat No. HP 01. Drs. HERBANDRI, M.Pd. Waka Kurikulum Perum Lawang Indah R-7, Lawang 085257584433 02. CAHYANING R, S.Pd. Waka Kesiswaan Jl. Sumberwuni Gg. Mangga No 279, Lawang 085646700755 03. Drs. HARYANTO Waka Sarpras Jl. A. Yani Perum Griya Husada A7/3 Lawang 08563530254 04. ANIK ISNAENI, S.Pd Waka Humas Ds. Biru, Singosari 08170515698 05. DONY APRILIYANTO R, S.Pd. Koordinator BK Jl. Sumberwuni Gg Manggar Asrama Meling Belakang, No.336, RT/RW 01/14, Kalirejo, Lawang
Baca selengkapnya

Sejarah Singkat SMAPRILA

Gambar
Sejarah Berdirinya SMA PGRI Lawang SMA PGRI Lawang berdiri pada tanggal 30 Juni tahun 1979, dengan kepala sekolah pertama Bapak Drs. H. Aloewi. Waktu itu belum memiliki bangunan megah di Jl. Indrokilo Selatan ini, tapi masih menempati SDN Lawang I. Pada tahun 1981, SMAPRILA berpindah tempat ke gedung SDN Lawang V. Pada tahun 1982, Bapak Drs. Sutikno Mz, SH terpilih sebagai kepala sekolah yang baru menggantikan Bapak Drs. H. Aloewi. Hingga tahun 1983, selain menempati SDN Lawang V, kita juga menempati SDN Bedali II, dengan murid mencapai kurang lebih 500 siswa. Pada tahun 1985, dilakukan pembelian tanah di Jl. Indrokilo Selatan ini. Tahun 1986, gedung dengan 5 ruang belajar mulai dibangun. Selanjutnya disusul pembangunan 3 ruang belajar. Setelah diresmikan oleh Bupati Malang waktu itu, gedung mulai ditempati dengan kelas I masuk pagi dan kelas II serta III masuk siang. Mulai tahun 1993, setelah pembangunan gedung-gedung kelas dan perkantoran selesai, semua siswa akhirn
Baca selengkapnya